Outing Class: Literasi Budaya dan Sejarah Tuban
Kamis 22 September 2022, peserta didik madrasah aliyah Darul Ma’wa melaksanakan pembelajaran di luar ruang kelas dengan mengunjungi secara langsung beberapa tempat di wilayah pantura Tuban. Tempat-tempat yang dituju adalah tempat-tempat yang memiliki nilai sejarah dan budaya otentik di Tuban, terutama di wilayah pesisir pantura. Di antara tempat tersebut adalah: museum Kambang Putih, makam Sunan Bonang, alun-alun Tuban, dan tempat kerajinan batik gedok.
Studi karya dengan mengunjungi tempat-tempat tertentu ini adalah outing class yang merupakan agenda rutin setiap tahun (Baca: Studi karya blitar). Pelaksanaan studi karya ini bertujuan agar peserta didik lebih mengenal sejarah dan budaya yang ada di wilayah sekitar, dalam hal ini wilayah kabupaten Tuban.
Sebagai contoh, dengan mengunjungi museum Kambang Putih peserta didik akan mengetahui berbagai macam benda-benda peninggalan berharga yang dimiliki oleh kabupaten Tuban. Hal itu dapat diketahui oleh peserta didik dengan membaca keterangan yang ada di setiap benda yang dipajang. Selain itu, peserta didik juga secara komprehensif memperoleh informasi tentang benda-benda bersejarah tersebut dengan cara mewawancarai para petugas museum Kambang Putih. Proses wawancara dilaksanakan secara berkelompok agar petugas tidak perlu mengulang apa yang disampaikan.
Setelah mengunjungi museum Kambang Putih, peserta didik bersama para pendamping bergeser ke makam Sunan Bonang yang letaknya tidak jauh dari museum. Di makam Sunan Bonang ini peserta didik melakukan ziarah terlebih dahulu sebagai penghormatan dan juga ngalap berkah. Hal ini merupakan salah satu tradisi di madrasah sebagai bentuk pendidikan karakter ahlussunnah wal jamaah. Yaitu bertawassul kepada Allah SWT melalui para kekasihnya. Di makam Sunan Bonang peserta didik juga melakukan hal yang sama, yaitu menggali informasi-informasi yang ada dengan membaca literatur dan mewawancarai juru kunci di tempat tersebut.
Jika di museum dan makam sunan Bonang peserta didik hanya membaca dan wawancara dengan petugas, berbeda hal dengan kunjungan ke tempat pengrajin batik gedok khas tuban. Di tempat pengrajin batik tersebut para peserta didik terlibat secara langsung dalam proses pembuatannya. Mulai dari proses awal hingga akhir pembuatan batik gedok. Sehingga peserta didik dapat merasakan pengalaman membuat batik gedok khas tuban secara langsung. Pun demikian ketika di tempat-tempat lain yang dikunjungi. Peserta didik berusaha mendapatkan informasi mendalam dari tempat-tempat yang dikunjungi.
Selepas rangkaian kunjungan selesai dilaksanakan, peserta didik harus mengumpulkan laporan hasil kunjungan tersebut. Sehingga pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan selama studi karya tersebut dapat terdokumentasikan dan dapat dibaca oleh orang lain.
Dengan adanya kegiatan outing class berupa studi karya tersebut, para pendamping berharap para peserta didik mendapatkan pengalaman berharga dari sejarah dan budaya di wilayah kabupaten Tuban. Sehingga para peserta didik dapat lebih menghargai dan terinspirasi dari kearifan lokal yang ada.