“Ketika seseorang telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali 3 (perkara) : shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang berdoa baginya.”
Tentunya hadits tersebut sering kita dengar semenjak kita masih kecil. Bahwa ketika seseorang telah meninggal, maka terputuslah semua amal-amalnya kecuali tiga perkara tersebut.
Anak yang sholeh, yang mau mendoakan orang tuanya ketika orang tuanya sudah meninggal. Hal itu sulit diperoleh ketika seorang anak di dalam kehidupan sehari-harinya tidak diajarkan untuk mendoakan orang tua dan ahli kuburnya.
Di madrasah aliyah Darul Ma’wa kegiatan doa bersama, tahlil, dan istighosah menjadi hal biasa yang rutin dilakukan. Membaca surat yasin atau waqi’ah setiap pagi selepas apel. Istighosah sebulan sekali dan tahlil setiap minggu dilakukan bersama peserta didik.
Kegiatan keagamaan tersebut dilakukan untuk membiasakan peserta didik agar terbiasa mendoakan orang tua dan keluarganya, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Dengan cara tersebut diharapkan semua peserta didik madrasah aliyah Darul Ma’wa dapat menjadi “anak sholeh” yang mau mendoakan orang tuanya dan keluarganya, sehingga dapat mendatangkan pahala bagi siapa pun yang didoakan.
Selain itu, pembiasaan keagamaan juga ditujukan agar setiap peserta didik dan lulusan madrasah aliyah Darul Ma’wa selalu siap jika dibutuhkan untuk memimpin kegiatan keagamaan di lingkungan sekitarnya.
Semoga kita semua tergolong dalam “anak sholeh” yang berbakti pada orang tua kita semua, dan menjadi aset yang mendatangkan pahala untuk orang tua kita. Aamiin.