Sebagai generasi penerus, sepatutnya kita menghargai, menghormati, serta melanjutkan perjuangan para pendahulu kita. Para pendahulu yang memperjuangkan agama dan negara, khususnya di daerah kita masing-masing. Itulah salah satu di antara banyak hal yang selalu ditanamkan pada diri pencari ilmu yang ada di lingkungan Madrasah Aliyah Darul Ma’wa. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan cara memeringati haul para ulama dan pejuang yang berada di wilayah Plandirejo, khususnya para muassis yayasan dan madrasah plandirejo.
Serangkaian kegiatan haul almaghfurlah K.H. Chamim Yasin tahun ini dimulai dengan khotmil qur’an oleh para santri dan pengasuh yang dilaksanakan di pondok pesantren Darul Ma’wa sehari sebelumnya.
Di hari kedua, seluruh peserta didik yang ada di lingkungan madrasah melaksanakan ziarah ke maqbaroh para muassis, yang lokasinya tidak jauh dari madrasah, tepatnya di belakang madrasah Plandirejo. Di tempat tersebut terdapat beberapa makam muassis dan guru madrasah plandirejo, termasuk kepala Madrasah Aliyah Darul Ma’wa pada periode sebelumnya, yaitu Bapak Ahmad Anwar, S.Ag..
Kegiatan ziarah tersebut dibuka oleh bapak Ustadz Achmad Murtadlo, S.Pd. selaku waka kurikulum Madrasah Aliyah Darul Ma’wa. Dilanjutkan pembacaan surat yasin yang dipimpin oleh kepala Madrasah Aliyah Darul Ma’wa, Bapak Ustadz Bahir Rojic Huddin, S.Pd.I. (al hafidz). Kemudian pembacaan tahlil dipimpin oleh bapak Ustadz Abdul Ghofur, S.Pd. selaku waka kesiswaan dari Madrasah Tsanawiyah Al Ma’arif dan diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh bapak Ustadz Ahmad Anshori, S.Ag..
Dengan adanya kegiatan seperti ini tiap tahunnya, diharapkan para peserta didik dapat memahami bahwa sangat penting bagi seseorang untuk selalu mendoakan orang tua dan para pendahulunya, terutama yang telah meninggal. Hal itu sesuai dengan hadits, yaitu: Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang sholeh.” (HR Muslim).
Recent Comments